SEARCH

Minggu, 08 Mei 2011

#5 MANUSIA DAN KEADILAN - Pertimbangan dan Keseimbangan Keadilan antara Yang Benar dan Yang Salah (KEADILAN DALAM HUKUM)

TEMA ILMU BUDAYA DASAR #5 : MANUSIA DAN KEADILAN
SUB-TEMA                     : KEADILAN DALAM HUKUM
JUDUL              : Pertimbangan dan Keseimbangan Keadilan antara Yang Benar dan Yang Salah
KARYA TULIS               : ANGGI SETYA PERKASA

Pertimbangan dan Keseimbangan Keadilan antara Yang Benar dan Yang Salah

   Pada dasarnya semua manusia di muka bumi ini memiliki kesamaan dan kesetaraan antara hak dan kewajiban mereka. Hal ini secara tidak langsung menyebutkan bahwa dunia ini memang memiliki keadilan yang tinggi karena adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban manusia yang ada. Akan tetapi, semua tidak sepenuhnya berjalan seperti apa yang seharusnya. Dahulu memang keadilan selalu dinomor satu kan untuk dimana seseorang itu (yang memang benar) akan dibela dan sebaliknya dimana seseorang itu (yang memang salah) akan pastinya ditindak dan dihukum sesuai apa yang diperbuatnya. Tetapi jangan berharap lebih kepada zaman sekarang (saat ini), karena semua yang seharusnya bisa saja "dipermainkan" atau "disalahgunakan". Sangat disayangkan sekali apabila itu memang terjadi dan bahkan mungkin sudah berjalan sejak lama.

    Coba kalian bisa bayangkan bagaimana sakit hatinya apabila keadilan contohnya dalam hukum itu bisa bisanya "dipermainkan" seenaknya saja oleh oknum oknum yang kurang memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab. Pastinya jika kalian ada pada posisi yang tidak bersalah (benar) tetapi disalahkan karena semata-mata hal materi dan lainnya, akan marah besar dan tidak terima. Jelaslah tidak terima, memang nyatanya tak pernah melakukannya masa harus terpaksa mengakuinya. Dan sebaliknya yang bersalah malah dibela karena semata-mata pun dia memang "Ahli Kebal Hukum" alias tidak akan pernah kalah dalam sesuatu yang sifatnya Keadilan.

    Keadilan dapat ditegakkan dengan cara ::
1. Yang seharusnya Salah sebaiknya mengakui kesalahannya (sedikit agak sulit sepertinya untuk melakukannya).
2. kalaupun sudah salah jangan lah melempar kesalahan tersebut kepada orang yang tak seharusnya disalahkan (coba seandainya yang salah itu berada di posisi orang yang tak seharusnya disalahkan pasti sakit hati juga).
3.  Berusaha bangkit dan memperbaiki semua kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dibuat (bagi yang salah).
4.  Kalau yang salah sudah mau mengakuinya, yang merasa benar jangan lah sombong dan mulai mencacinya (suatu saat yang benar itu juga akan merasakan di posisi yang salah, karena tidak semua yang benar itu selalu benar pasti memiliki kesalahan walaupun sekecil apapun).
5. Bagi si pembela, jika tahu orang tersebut itu salah maka jangan lanjut dibela karena semua hanya membuat anda menambah dosa pembela itu sendiri karena ikut-ikutan menyalahkan yang benar.

dan masih banyak lagi yang tak perlu saya sebutkan...

   Dengan demikian Keadilan dapat ditegakkan dengan kesetaraan antara yang salah dan yang benar. Semoga artikel tulisan blog saya (Anggie Setya Perkasa) ini dapat membuka hati para manusia yang kurang mengerti akan keadilan.
TERIMA KASIH

Salam Semangat,

ANGGIE SETYA PERKASA
Penulis Blog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar